Minggu, 12 April 2009

Atasi Pengangguran, Menakertrans Minta Jumlah SMK Ditambah

JAKARTA, JUMAT - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Erman Suparno mengharapkan terciptanya reformasi di bidang pendidikan, demi mengatasi angka pengangguran yang tinggi di Indonesia. Sebab, kemampuan APBN yang terbatas hanya akan diarahkan pada hal yang paling menyentuh untuk penanggulangan kemiskinan dan pengangguran, serta aspek kemasyarakatan.
Saat meresmikan Gerakan Pokoknya Harus Kerja (PHK) di SMKN 27 Pasar Baru, Jakarta, Jumat (6/2), Erman mengungkapkan, salah satu hal yang mungkin dilakukan dalam kondisi saat ini adalah meningkatkan persentase sekolah menengah kejuruan (SMK) dibanding sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA). Saat ini perbandingan SMK dengan SLTA berbanding seimbang, yakni 50 persen banding 50 persen.

Diyakini, kenyataan jumlah pengangguran mencapai 9,3 persen dari jumlah tenaga kerja Indonesia yang mencapai 33 juta jiwa bisa mulai dikurangi jumlahnya dengan penambahan jumlah SMK.

Sebagai langkah awal, Depnakertrans berkerja sama dengan Departemen Pendidikan sudah berupaya mengubah pola pendidikan menjadi berbasis job oriented. Saya memastikan, untuk meraih pasar kerja dan memupuk kemandirian, pola pendidikan kamu ubah ke arah job oriented. Ini kerjasama kami dengan Depdiknas, kata Erman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar