Minggu, 12 April 2009

Kekosongan Jabatan Kepala Sekolah Diisi

WONOSARI, KOMPAS.com — Jelang pelaksanaan ujian nasional atau UN maupun ujian akhir sekolah berstandar nasional atau UASBN, seluruh kekosongan jabatan kepala sekolah di Gunung Kidul telah diisi. Diharapkan pengisian jabatan kepala sekolah bisa memperlancar pelaksanaan UN maupun UASBN. Dinas Pendidikan Gunung Kidul bertekad meningkatkan angka kelulusan murid.

Pada Selasa (7/4), sebanyak 189 kepala sekolah dari jenjang taman kanak-kanak hingga sekolah lanjutan tingkat atas dilantik di Bangsal Sewoko Projo, Kota Wonosari. “Diharapkan ujian lebih lancar karena jabatan kepala sekolah telah terisi seluruhnya,” kata Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Gunung Kidul, Kasiyo.

Bupati Gunung Kidul Soeharto menambahkan bahwa tiap kepala sekolah dan guru mengemban tugas berat. Menurut Soeharto, angka kemiskinan yang mencapai 74.000 jiwa atau 30 persen dari total jumlah warga Gunung Kidul hanya bisa dientaskan dengan perbaikan kualitas pendidikan.

Sekolah juga harus bisa menyadarkan masyarakat agar tidak menyerahkan tanggung jawab pendidikan sepenuhnya hanya kepada guru. “Guru tetap harus berjuang agar kuantitas dan kualitas lulusan mendatang bisa lebih baik. Angka putus sekolah juga harus ditekan,” tambah Soeharto.

Kasiyo menambahkan, tiap sekolah telah membekali murid dengan berbagai latihan soal, pengayaan materi, serta try out jelang UN maupun UASBN. Siswa juga telah mulai dibekali pengarahan teknis ujian seperti cara pengisian lembar jawaban.

Kepala sekolah dari berbagai sekolah dasar (SD) di Gunung Kidul mengaku telah lebih siap menggelar UASBN pada tahun ini. Berbeda dengan tahun lalu, saat ini tiap sekolah telah memeroleh pembekalan kisi-kisi soal yang menjadi sumber pembekalan try out bagi siswa. Kisi-kisi soal tersebut berasal dari para ahli pembuat soal dari tingkat provinsi.

Meski telah mempersiapkan diri sejak jauh hari, tiap sekolah belum berani memasang target angka kelulusan yang tinggi. Kepala Sekolah SD Wanalagi, Playen, Mugiyana mengaku hanya berani mematok angka kelulusan 2,5 pada UASBN mendatang. Target tersebut serupa dengan patokan angka kelulusan tahun lalu.

Kepala Sekolah SD Nglegi II, Patuk, Syamsuedi mengaku lebih tenang untuk menggelar UASBN setelah ada pembekalan materi soal berupa kisi-kisi ujian dari dinas pendidikan. Try out telah digelar sebanyak tiga kali di tingkat sekolah. Rencananya, seluruh SD di Gunung Kidul akan mengikuti try out tingkat provinsi pada Senin (20/4)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar