Sabtu, 28 Februari 2009

ICT Masuk Pesantren

JAKARTA, SENIN - Sebagai lembaga pendidikan Islam, pesantren memberikan kontribusi besar bagi sistem pendidikan yang mampu mengembangkan watak, karakter, dan moral para santri serta anak didiknya dalam masyarakat. Selain itu, pesantren mampu menjadi agen perubahan sosial.Melihat peran pesantren yang sangat penting tersebut, International Center for Islam and Pluralism (ICIP) dengan dibantu oleh Ford Foundation mengadakan Program Pendidikan Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT - Information & Communications Technology). 

"Program ini pada dasarnya merupakan semacam upaya dan kreativitas untuk merespon fungsi dan peranan pesantren," ujar Direktur Eksekutif ICIP Syafi'i Anwar dalam peluncuran program open, distance dan e-learning untuk transformasi masyarakat islam melalui pesantren di Hotel Nikko, Senin (7/4).

Program belajar jarak jauh berbasis teknologi komunikasi dan informasi ini mempunyai makna bahwa belajar dapat dimana saja, tanpa ada batasan ruang, antara guru dan murid tidak harus berada dalam satu tempat, dan segala aktifitas belajarnya menggunakan teknologi elektronik, seperti web, pembelajaran berbantuan komputer, video streaming, chatting, radio, televisi, telepon, dan perangkat elektronik lainnya. 

Program ini, lanjut Syafi'i mempunyai tujuan mewujudkan komunitas pesantren yang akrab dengan dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi untuk pencerahan peradaban Islam yang inklusif, humanis, terbuka, dan berorientasi ke depan dan makin memampukan pesantren sebagai agen perubahan yang dapat memberi pencerahan dan manfaat bagi masyarakat sekitar.

Melalui program ini juga, kata Syafi'i, mereka yang putus sekolah dapat melanjutkan pendidikan melalui program kesetaraan paket B dan C. "Dengan demikian, program ini selain berusaha untuk menjadikan pesantren sebagai pusat belajar, juga mempunyai fungsi sosial dan edukatif yang berusaha meningkatkan kualitas hidup bagi masyarakat sekitarnya," ujarnya.

Menurut Syafi'i ada delapan pesantren di Jawa yang menjadi pilot project dalam program ini yakni PP Al Annizamiyyah (Pandeglang), Kenaniyah (Jakarta Timur), PP Al Musri (Canjur), PP Al Mizan (Majalengka), PP Hasyim Asy'ari (Jepara), PP Raudatul Falah (Rambang), PP Nurul Jadid (Probolingo), dan PP Nurul Islam (Jember).Setelah melalui uji coba selama beberapa bulan, kata Syafi'i, program ini ternyata memberi manfaat yang nyata bagi pesantren yang terlibat dan mendapat respon yang baik dan positif bagi masyarakat di sekitar pesantren. "Melihat hal ini, ICIP optimis terhadap program ini," demikian Syafi'i.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar