JAYAPURA, SELASA - Mutu pendidikan dasar dan menengah di Papua, terutama di
kampung-kampung terpencil dan terisolasi saat ini rapuh karena guru yang
merupakan kunci keberhasilan proses pendidikan tidak berada di kampung-kampung.
Hal itu disampaikan Gubernur Provinsi Papua, Barnabas Suebu,SH di Jayapura,
Selasa di hadapan sedikitnya 200 peserta seminar dan lokakarya enam tahun
pelaksanaan Otonomi Khusus (Otsus) Papua dalam rangka Dies Natalis ke-46
Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura.
"Guru-guru di lembaga pendidikan dasar dan menengah terkonsentrasi di wilayah
perkotaan. Jika di kota terdapat duapuluhan guru pada satu sekolah maka di
kampung terdapat hanya satu guru di satu sekolah. Kondisi guru seperti inilah
akhirnya menyebabkan kualitas pendidikan dasar dan menengah di Papua rapuh,"
katanya.
Gubernur mengatakan, mengusahakan mutu pendidikan merata di seluruh tanah Papua
merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Padahal semua komponen menginginkan agar
pendidikan di Papua bermutu, murah dan merata di semua kampung.
Dia mengritik, banyak bupati di tanah Papua yang begitu bersemangat membuka
perguruan tinggi di daerah. Tetapi perhatian pada pendidikan dasar dan menengah
ditelantarkan. "Tugas bupati memperhatikan perkembangan pendidikan dasar dan
menengah, bukan sibuk mendirikan universitas," katanya.
ABI
Sumber : Ant
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar