Jumat, 27 Februari 2009

Mutu pendidikan dasar dan menengah di Papua, terutama di kampung-kampung terpencil dan terisolasi saat ini rapuh

JAYAPURA, SELASA - Mutu pendidikan dasar dan menengah di Papua, terutama di 
kampung-kampung terpencil dan terisolasi saat ini rapuh karena guru yang 
merupakan kunci keberhasilan proses pendidikan tidak berada di kampung-kampung.

Hal itu disampaikan Gubernur Provinsi Papua, Barnabas Suebu,SH di Jayapura, 
Selasa di hadapan sedikitnya 200 peserta seminar dan lokakarya enam tahun 
pelaksanaan Otonomi Khusus (Otsus) Papua dalam rangka Dies Natalis ke-46 
Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura.

"Guru-guru di lembaga pendidikan dasar dan menengah terkonsentrasi di wilayah 
perkotaan. Jika di kota terdapat duapuluhan guru pada satu sekolah maka di 
kampung terdapat hanya satu guru di satu sekolah. Kondisi guru seperti inilah 
akhirnya menyebabkan kualitas pendidikan dasar dan menengah di Papua rapuh," 
katanya.

Gubernur mengatakan, mengusahakan mutu pendidikan merata di seluruh tanah Papua 
merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Padahal semua komponen menginginkan agar 
pendidikan di Papua bermutu, murah dan merata di semua kampung.

Dia mengritik, banyak bupati di tanah Papua yang begitu bersemangat membuka 
perguruan tinggi di daerah. Tetapi perhatian pada pendidikan dasar dan menengah 
ditelantarkan. "Tugas bupati memperhatikan perkembangan pendidikan dasar dan 
menengah, bukan sibuk mendirikan universitas," katanya.
ABI 
Sumber : Ant

Tidak ada komentar:

Posting Komentar