Minggu, 24 Mei 2009

Rektor UI Bantah Komersialisasi

TOKYO, SENIN - Rektor Universitas Indonesia (UI) Prof. Dr. Gumilar R Soemantri membantah tudingan yang menyebutkan UI kini telah menjadi perguruan tinggi yang komersial, menyusul semakin mahalnya biaya pendidikan di universitas negeri tersebut.

"Omong kosong itu," kata Rektor UI di Tokyo, Senin, usai menjadi pembicara dalam "Tokyo Scholars Forum" yang digelar Persatuan pelajar Indonesia (PPI) Jepang di kampus Tokyo Institute of Technology.

Menurut dia, UI tetap membantu mahasiswa berprestasi yang tidak memiliki kemampuan untuk membiaya kualiahnya di UI. Ia bahkan menyebutkan bahwa hingga kini ada mahasiswa yang membayar hanya sebesar Rp300.000 per semester.

Namun demikian ia mengakui bahwa bagaimanapun penyelenggaraan pendidikan tinggi yang bermutu membutuhkan fasilitas yang baik.

"Pendidikan yang baik harus didukung fasilitas pendidikan yang baik juga," kata Gumilar yang bertekad menjadikan UI sebagai Kampus Rakyat.

Ia lantas menceritakan bagaimana mahasiswa sekarang menuntut ruang kelas yang memiliki pendingin udara (AC), taman yang cantik, dan perpusatakaan yang nyaman. Sementara mereka juga mampu kuliah dengan kendaraan pribadi. Belum lagi saat dikembangkan fasilitas untuk penggunaan "laptop" (komputer jinjing) di kampus, ternyata dari 35.000 mahasiswa UI, sebanyak 20.000 di antaranya memiliki peralatan canggih tersebut.

"Jadi kita harus diajak berpikir ’justice’, berpkir secara adil," kata Rektor UI termuda itu.

Lebih jauh pria kelahiran Tasikmalaya 45 tahun lalu itu juga menceritakan tekad UI yang ingin menjadi perguruan tinggi kelas dunia dengan menjadikannya sebagai perguruan tinggi yang mengedepankan riset unggulan.

"UI ditargetkan sudah bisa masuk dalam peringkat seratus perguruan tinggi terbaik dunia pada tahun depan," katanya.

UI sendiri berdasarkan Times Higher Education- QS World University Rangking (THE-QS World) periode 2008 menduduki peringkat 287 dari 500 perguruan tinggi terbaik di dunia. ITB dan UGM berada di peringkat 315 dan 316.

Target ini, katanya, diharapkan dapat membangkitkan rasa percaya diri anak bangsa untuk terus berkontribusi dalam membangun peradaban dunia melalui pendidikan nasional. Di masa datang bukan mustahil bila pemuda-pemudi terbaik dari dalam dan luar negeri hadir untuk mengenyam pendidikan di UI sebagai universitas kelas dunia.

THE- QS World mensyaratkan empat kriteria, yaitu kualitas penelitian (research quality), kualitas pengajaran (teaching quality), kualitas lulusan (graduate employability) dan aspek internasional (international outlook).

UI mengantongi nilai signifikan pada aspek kualitas penelitian. Indikator dari aspek ini ialah persepsi mengenai UI dari para responden (peer review) di seluruh dunia serta jumlah kutipan (citations per faculty) dari paper ilmiah yang dihasilkan UI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar